TOKOH

LORD ACTON

(1834 -1902)



Setiap sarjana hukum dan sarjana politik tentu mengenal adagium “power tends to corrupt and absolute power corrupts absolutely”. Bahkan sarjana bidang ilmu lain, ataupun masyarakat luas cukup mengenal adagium tersebut yang menjadi asumsi dasar perjuangan melawan kekuasaan yang absolut. Banyak orang yang juga telah mengetahui bahwa adagium tersebut dikemukakan oleh seorang yang bernama Lord Acton. Tapi tidak cukup banyak yang mengetahui siapa sesungguhnya Lord Acton.
Nama lengkap Lord Acton adalah John Emerich Edward Dalberg-Acton. Acton merupakan nama kebangsawanan terkait statusnya sebagai Baron. Dia lahir di Naples pada tanggal 10 Januari 1834. Ayahnya adalah Sir Richard Dalberg Acton. Keluarga Acton adalah keluarga Katolik Romawi. Acton muda menghabiskan pendidikannya di Oscott hingga tahun 1848 di bawah bimbingan Dr. Wiseman, kemudian di Edinburg di mana dia memperoleh pendidikan secara privat.
Masa remaja Acton dihabiskan di Munich mengikuti orang tuanya. Saat itu dia menimba ilmu di Döllinger, sekolah yang banyak melahirkan pemimpin-pemimpin Katolik. Di sinilah dia terinspirasi dan tertarik kepada penelitian historis yang mendalam dan menggunakan konsepsinya sebagai alat kritik. Inilah saat-saat yang menentukan ia menjadi seorang sejarahwan dengan tulisan yang diakui kehebatannya berjudul History of Liberty. Sesungguhnya Acton menginginkan melanjutkan studi di Cambridge, namun bagi seorang Katolik Romawi hal tersebut tidak mungkin.
Masa muda Lord Acton juga dilewati dengan melakukan perjalanan-perjalanan yang berharga secara intelektual di Eropa dan Amerika Serikat. Dalam perjalanan itulah ia berkenalan dan menjalin komunikasi dengan kalangan intelektual lain seperti Montalembert, De Tocqueville, Fustel de Coulanges, Bluntschli, von Sybel, dan Ranke.
Pada tahun 1859, Sir John Acton menetap di Inggris, tepatnya di kampung halamannya, yaitu Aldenham daerah Shropshire. Dia kemudian menjadi anggota House of Commons mewakili wilayah Carlow. Namun ia adalah anggota yang selalu diam hingga akhir karirnya di parlemen setelah pemilu 1865. Pada tahun 1868 dia mencoba mencalonkan diri untuk wilayah Bridgnorth, namun tidak berhasil.
Pada tahun 1859, Acton juga menjadi editor pada media bulanan Katolik Romawi, The Rambler, yang kemudian digabung dengan media lain, yaitu Home and Foreign Review. Konstribusinya di media tersebut menunjukkan kekayaan pengetahuan sejarah. Semangat kemerdekaan berpikir dan pandangan liberalnya dengan cepat membawanya ke dalam konflik dengan hirarki Katolik Romawi.
Pada tahun 1862, Cardinal Wiseman mengecam Review. Acton merasa bahwa satu-satunya jalan untuk menghentikan pertentangan antara keyakinannya dengan kesetiaan eklesiatikalnya adalah dengan cara menghentikan publikasi bulanannya. Namun dia tetap memberikan tulisannya kepada North British Review yang merupakan sebuah organ Gereja Skotland yang bebas. Media tersebut secara aktif mempromosikan kepentingan liberalisme.
Acton menikah dengan Countess Marie, putri dari Bavarian Count Arco-Valley, pada tahun 1865. Dari pernikahan ini lahir seorang anak laki-laki dan tiga perempuan. Pada tahun 1869 dia diangkat sebagai bangsawan oleh Gladstone menjadi Baron Acton.
Pada tahun 1870 terjadi krisis besar di Organisasi Katolik Romawi setelah Paus Pius IX mengumumkan dogma papal infallibility. Dalam konteks inilah Acton mengeluarkan adagiumnya yang terkenal “Power tends to corrupt, and absolute power corrupts absolutely”. Pada tahun 1874, ketika Gladston mempublikasikan pamfel The Vatican Decrees, Lord Acton menulis berseri mulai November hingga Desember. Tema tulisan tersebut adalah contoh-contoh sejarah inkonsistensi kepausan. Tulisan-tulisan tersebut menimbulkan badai di dunia Gereja Katolik Romawi Inggris.
Pada tahun 1879 Acton membagi kehidupannya di London, Cannes dan Tegernsee di Bavaria, menikmati suasana masyarakat yang bersahabat bersama teman-temannya. Pada tahun 1872 dia mendapatkan gelar kehormatan Doctor of Philosophy dari Universitas Munich. Pada tahun 1888 Universitas Cambridge memberikan gelar kehormatan LL.D, dan pada tahun 1889 mendapatkan gelar kehormatan D.C.L. dari Universitas Oxford.
Kehidupan Lord Acton selanjutnya lebih banyak diisi aktivitas menulis. Dari banyak tulisannya, yang terkenal adalah “Democracy in Europe” dimuat di Quarterly Review edisi Januari 1878, dan dua tulisan yang disampaikan dalam kuliah di Bridgnorth tahun 1877 yaitu “The History of Freedom in Antiquity” dan “The History of Freedom in Christianity” yang kemudian diterbitkan tahun 1886 dengan judul “History of Liberty”. Sejak tahun 1892, Lord Acton menjadi penasehat politik saat pemerintahan liberal berkuasa. Tahun 1895 Lord Rosebery mengangkat dia menjadi Regius Professorship of Modern History di Universitas Cambridge.
Lord Acton mulai jatuh sakit pada tahun 1901 dan akhirnya meninggal pada tanggal 19 Juni 1902. Jika banyak orang yang hanya mengenal satu adagium dari Lord Acton, sesungguhnya masih banyak adagium lain yang dapat menjadi prinsip kehidupan, di antaranya adalah:
1. And remember, where you have a concentration of power in a few hands, all too frequently men with the mentality of gangsters get control. History has proven that. All power corrupts; absolute power corrupts absolutely.
2. Every thing secret degenerates, even the administration of justice; nothing is safe that does not show how it can bear discussion and publicity.
3. I'm not a driven businessman, but a driven artist. I never think about money. Beautiful things make money.
4. Look at a day when you are supremely satisfied at the end. It's not a day when you lounge around doing nothing; it's when you've had everything to do, and you've done it.
5. Property is not the sacred right. When a rich man becomes poor it is a misfortune, it is not a moral evil. When a poor man becomes destitute, it is a moral evil, teeming with consequences and injurious to society and morality.
6. The one pervading evil of democracy is the tyranny of the party that succeeds, by force or fraud, in carrying elections.



Sumber:
a. http://en.wikipedia.org/wiki/Lord_Acton,
b. http://www.blupete.com/Literature/Biographies/Philosophy/Acton.htm
c. http://www.libertystory.net/LSTHINKACTON.html,
d. http://www.acton.org/publicat/randl/liberal.php?id=75"

0 Comments:

Post a Comment